Senin, 07 November 2022
25
Sabtu, 27 Agustus 2022
"Cinta di Usia 23"
Aku kira hanya angan-angan saja
aku menjadi tokoh utama
Meski hanya dalam sebuah buku
tapi itu salah satu mimpiku
menjadi saksi cerita kita
Hari ini dan selamanya
Terimakasih, cinta
Dekhad Gandaria, 14 Agustus 2022
Suatu ketika ku tuliskan ceritaku
Yang entah harus bagaimana
menceritakannya satu per satu
Apalagi kalo bukan tentang cinta?
(Kali ini terlalu banyak untuk diceritakan
meskipun rasanya tidak melulu tentang keindahan)
-
Lalu aku bermimpi akan membacanya
di toko Gramedia, dan menemukan tulisanku
Cerita cinta bersamanya, yang semoga selamanya
--
Suatu ketika aku mengajakmu untuk hadir di sebuah acara
Yang tidak mungkin ku hadiri sendiri
Karena ini acara ala-ala romansa, aku rasa tentang cinta
Lantas jika sudah ada kamu, mana bisa aku sendiri?
Pada hari itu
Buku itu telah terbit, mengingatkan cerita yang saat itu aku tuliskan
Awalnya aku tidak tertarik untuk memiliki buku itu
Namun, kau memberikanku usulan agar aku memiliki buku itu
Awalnya karena berfikir, mungkin ceritaku pada buku itu tidak akan dituliskan
Rabu, 30 Juni 2021
Bertahanlah, berjuanglah
Jika dikatakan bahwa hidup adalah perjuangan tanpa henti., maka ya, aku setuju.
Bahkan ketika kamu berjuang untuk mendapatkan sesuatu atau akhirnya bisa dengan lega berkata "akhirnya sampai". Ketika kamu sudah mendapatkannya, apa sampai di situ saja? Tidak. Kamu bukan "tidak akan pernah sampai", namun perjuanganmu tidak akan pernah berhenti.
dalam cita bahkan cinta. Kurang lebih seperti itulah.
Jadi, setelah kamu mendapatkannya., jangan lengah. Pasti ada mimpi-mimpi selanjutnya bukan?
Bertahanlah, berjuanglah!
Yogyakarta, 30 Juni 2021
Sabtu, 10 April 2021
2021 dan semoga selamanya
Satu per tiga kuartal
Bisakah selamanya kamu tetap tinggal?
Senin, 21 September 2020
Tidak Hari Ini
Dengan asa yang sama
Semoga,
Kita akan bertemu pada saatnya
Pada mimpi-mimpi yang sama
Dan kita yang siap menerima
Hingga nanti kita percaya
Semesta mempersatukan kita
Hadirmu tak lagi singgah
Untuk saat ini
Biarkan aku sendiri
Karena kita tidak untuk hari ini
Lantas biarku berpeluk erat seorang diri
Rabu, 16 September 2020
Purnama tak lagi ada
Hingga akhirnya ku sadari
Sebaik-baiknya rumah adalah diri sendiri
Aku mencintaimu
Tapi kadang aku tak tau
Kita pernah ciptakan ruang
Bermain-main di dalamnya
Sama-sama menciptakan saling
Yang ntah mengapa tanpa sengaja
Aku mengagumimu, aku mencintaimu
Dalam hatiku begitu kataku
Ntah bagaimana denganmu
Apakah kau katakan juga itu padaku?
Suatu hari
Aku mulai pergi
Bosan, ingin hilang
Terpenjara oleh ruang
Di satu purnama yang biasa kita saksikan bersama
Tidak ada lagi hadirnya
Apakah kita akan sama seperti dia?
Tidak lagi hadir dan selalu ada
Sejak itu, aku kehilangan purnama
Hadirnya tak lagi ada
Mungkin akan sama seperti dirimu
Yang tak lagi hadir di hadapku
Hingga akhirnya aku tidak peduli
Hingga akhirnya aku yang pergi
Ternyata tidak mudah untuk menerima
dirimu yang semakin nyata adanya
Bagaimana jika ruang yang kita ciptakan telah kosong?
Bagaimana kita kembali menghidupkan ruang itu lagi?
Ruang itu mulai kosong
Kini aku tidak lagi bisa berbohong
Lelah mengisi ruang yang sudah apik bersamamu
Aku ingin mencintai diriku lebih daripada dirimu