Senin, 21 September 2020

Tidak Hari Ini

Suatu hari nanti
Kita akan bertemu pasti
Dengan rasa yang sama
Dengan asa yang sama

Semoga,
Kita akan bertemu pada saatnya
Pada mimpi-mimpi yang sama
Dan kita yang siap menerima

Hingga nanti kita percaya
Semesta mempersatukan kita
Hadirmu tak lagi singgah
Namun kita adalah rumah

Untuk saat ini
Biarkan aku sendiri
Karena kita tidak untuk hari ini
Lantas biarku berpeluk erat seorang diri

Rabu, 16 September 2020

Purnama tak lagi ada

Aku mendambakanmu
Dengan yakin dan ku percaya itu
Hingga akhirnya ku sadari
Sebaik-baiknya rumah adalah diri sendiri



Aku mencintaimu
Tapi kadang aku tak tau

Kita pernah ciptakan ruang
Bermain-main di dalamnya
Sama-sama menciptakan saling
Yang ntah mengapa tanpa sengaja

Aku mengagumimu, aku mencintaimu
Dalam hatiku  begitu kataku
Ntah bagaimana denganmu
Apakah kau katakan juga itu padaku?

Suatu hari
Aku mulai pergi
Bosan, ingin hilang
Terpenjara oleh ruang

Di satu purnama yang biasa kita saksikan bersama
Tidak ada lagi hadirnya
Apakah kita akan sama seperti dia?
Tidak lagi hadir dan selalu ada

Sejak itu, aku kehilangan purnama
Hadirnya tak lagi ada
Mungkin akan sama seperti dirimu
Yang tak lagi hadir di hadapku

Hingga akhirnya aku tidak peduli
Hingga akhirnya aku yang pergi
Ternyata tidak mudah untuk menerima
dirimu yang semakin nyata adanya

Bagaimana jika ruang yang kita ciptakan telah kosong?
Bagaimana kita kembali menghidupkan ruang itu lagi?

Ruang itu mulai kosong
Kini aku tidak lagi bisa berbohong
Lelah mengisi ruang yang sudah apik bersamamu
Aku ingin mencintai diriku lebih daripada dirimu