Jumat, 05 Juli 2013

Semangat!

Hai. Hari ini saya akan bercerita tentang diri saya, dan cerita saya.

Dua hari yang lalu, aku merasa sebuah kegagalan terjadi dalam diriku. Tapi aku tau ini wajar. Pernah kan kalian menginginkan sesuatu yang tidak bisa kalian capai? Ya, baru saja terjadi padaku. Tiga tahun belajar di SMP, suka dan duka pasti ada. Bahagianya tak terucap ketika aku bersama teman-teman tertawa, ceria, bahkan berjuang bersama-sama. Ketika waktunya tiba untuk berpisah, kita semua tau kita akan ada pada jalan kita masing-masing.
Ketika aku mengiginkan sekolah di SMA negri Jogja.... Harapan itu pupus sudah. Tanggal 3 Juli 2013. Sebelumnya aku nggak pernah nyangka, ternyata dugaanku salah. Aku pikir aku bisa nyangkut di SMA N 7, tapi enggak. Takdir berkata lain, guys. Pada waktu itu, tetes demi tetes air mataku udah tumpah. Seolah aku membuang muka pada orang di sekitarku pada waktu itu, sebenarnya karna aku nggak pengen mereka tau aku lagi nangis. Itu baru awal, masih tangisan yang biasa. Aku liat nama Thalya,sahabatku, yang ternyata nyaris senasib sama aku. Galan,mantan orang yang pernah aku suka juga begitu. Dan pada akhirnya, kita senasib.
Tangisku menggelegar ketika aku tau namaku udah nggak ada di rto. Mama mendekatiku, aku terus menangis dan tambah banter. Aku memeluknya. Ya, ini kegagalan yang tidak diinginkan. Mom hate when I cried. Aku tau rasanya jadi seorang ibu, pasti tak ingin anaknya menangis. Menangis karna kegagalan. Mama berkali-kali bilang “semua ada hikmahnya”, dan aku percaya.
Tapi aku sadar, ini bukan kegagalan. Ini awal dari sebuah proses yang nantinya akan mengantarkanku pada kesuksesan. Life must go on, Gan. Ketika aku ngabarin semua orang-orang yang aku sayang... Dias,sahabatku, Galan, Adit, Dhika, Thalya. Ternyata orang yang ‘true friends’ itu betul-betul ada, dan sayang sama aku. Hanya orang-orang yang sayang sama aku yang mau care, itusih kalo kataku. Nggak cuma ketika kita seneng, bahkan rapuh. Dias aku sms, dan dengan respon yang baik ia tetap men-support aku. Thalya juga begitu, kita sama-sama saling menyemangati. Galan, he said “ketemu di ugm/itb ya”, amiiin. Dhika juga yang aku selamatin atas keberhasilannya masuk SMA N 11, selain dia mengucapkan terimakasih dia juga bilang “buat kamu sing sabar ya..ada rencana terbaik Allah buat hambanya yang sabar dan tabah :)

Oke, dan pada akhirnya aku kembali semangat J “Lupakan soal kemarin, kita harus mikir buat ke depan! Kita harus realistis” –papa. Sukses memang nggak liat tempat, kan? Oke, semoga apapun tempatnya nanti dan dimanapun itu...aku akan merasa nyaman, dan akan tetep bisa jadi diriku sendiri. Semua ada pada jalannya masing-masing. Yang Allah berikan buat hambaNya pasti itu adalah yang terbaik, I believe it kok. Salam sukses! Amin.